Saturday, August 17, 2013

Kisah Motivasi

KISAH SEEKOR KADAL DARI JEPANG (MOTIVASI)

seorang teman dari rantau pernah mengirimkanku email mengenai seekor kadal yang berasal dari jepang. dia mengatakan bahwa ini adalah kisah nyata dan menurutku, ini sebuah motivasi agar seorang manusia bisa melakukan lebih baik dari seekor kadal, toh manusia memiliki ukuran otak yang lebih besar dari kadal bukan??, jadi kalau bukan di gunakan untuk berpikir, digunakan untuk apalagi??(.)


"ni sebuah kisah nyata yang terjadi di Jepang?.

Ketika sedang merenovasi sebuah rumah, seseorang mencoba merubuhkan tembok.
Rumah di Jepang biasanya memiliki ruang kosong diantara tembok yang terbuat dari kayu. Ketika tembok mulai rubuh, dia menemukan seekor kadal yang terperangkapdiantara ruang kosong karena kakinya melekat pada sebuah paku.


> > > Dia merasa kasihan sekaligus penasaran, lalu ketika dia mengecek paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibangun. Apa yang terjadi? Bagaimana kadal itu dapat bertahan dalam kondisi terperangkap selama 10 tahun?

> > > Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikitpun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal. Orang itu lalu berpikir bagaimana kadal itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu?

> > > Orang itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan kadal itu, apa yang dilakukannya dan apa yang dimakannya sehingga ia dapat bertahan hidup selama 10 tahun dalam kondisi seperti itu. Kemudian, tidak tahu darimana datangnya, seekor kadal lain muncul
dengan membawa makanan di mulutnya.

> > > Orang itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor kadal lain yang selalu memperhatikan kadal yang terperangkap itu selama 10 tahun. Oh sungguh sebuah cinta? cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor kadal itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? Tentu saja sebuah keajaiban?.

> > > Bayangkan kadal itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun.., bayangkan bagaimana hewan sekecil itu dapat memiliki karunia yang begitu mengagumkan. Kenapa kita sebagai manusia yang dilengkapi dengan kesempurnaan akal dan pikiran tidak dapat berbuat lebih baik dari apa yang telah dilakukan seekor kadal.

> > > Kadal aja bisa setia?, kenapa manusia tidak? So? mulai saat ini jangan pernah mengabaikan orang yang kita kasihi?, dan yang paling penting minimalselalu menjaga Silaturahim

sumber : http://oblog-oblog-idedee.blogspot.com/2010/10/kisah-seekor-kadal-dari-jepang-motivasi.html

Cerita Motivasi | 5 Motivasi kerja yang membuat orang Jepang Sukses

Kita tahu jepang menjadi salah negara sukses di asia dan dunia. Pada artikel kali ini bintang akan membahas motivasi kerja apa saja sih yang membuat kebanyakan orang disana sukses.Mungkin banyak faktor yang membuat semua itu terjadi.

Tapi bintang sendiri yakin motivasi dibawah inilah, yang membuat kebanyakan masyarakat jepang hidup makmur seperti sekarang ini:

1. Kerja Keras

Tentu ini motivasi yang patus kita contoh! Sama seperti kebanyakan orang-orang di Asia Timur. Mereka menjadi pekerja keras dalam hidupnya.
Kata mutiara motivasi : Di dunia ini tidak ada yang namanya kegagalan, yang ada adalah kita kurang bekerja keras.

2. Pantang Menyerah
Masyarakat jepang untuk ini benar-benar membuktikannya. Dulu mereka setelah porak-poranda akbiat perang dunia ke II. Hanya membutuhkan waktu tidak lama untuk menjadi salah satu pusat ekonomi dunia.
Pesan Motivasi : Menyerahlah jika peluang benar-benar sudah habis. Tapi selagi masih ada satu harapan, Raihlah dengan kerja keras dan anda pasti SUKSES.

3. Menjaga Kehormatan

Jika kamu sering melihat film atau mungkin mengikuti artikel berita di TV, sesekali pasti mendengar istilah Harakiri yaitu bunuh diri dengan menusukkan pedang ke perut. Itu dilakukan oleh masyarakat disana karena mereka tahu malu.
Masih ingat Menteri Kesehatan Jepang yang mengundurkan diri karena melakukan kesalahan. Atau pejabat yang akhirnya bunuh diri karena telah melakukan korupsi. Atau pelajar yang bunuh diri karena nilainya jelek. Dan menjadikan orang jepang menjadi nomer satu dalam kasus bunuh diri.
Tapi ingat BAIK-BAIK artikel ini tidak memerintahkan anda bunuh diri jika membuat orang lain susah.
Pesan Motivasi yang bisa kita raih adalah “Tahu Malulah”, dan kemudian intropeksi diri berbuat lebih baik lagi

4. Rajin Membaca

Membaca seperti menjadi sebuah budaya di Jepang. Bukanlah hal yang aneh melihat orang bejalan sambil membaca.Atau saat anda masuk ke kereta listrik, disana bisa dilihat banyak orang yang membaca.
Banyak-banyaklah membaca artikel, apalagi sekarang sudah zaman internet anda bisa mendapatkan artikel tentang berbagai hal mulai dari komputer, motivasi, sejarah, ekonomi dsb. Karena dengan lebih banyak mengetahui informasi dibanding lawan, anda sudah lebih dekat ke tujuan.

5. Menjaga Tradisi

Motivasi yang ini patut kita contoh. Mengapa? bayangkan saja dengan kemajuan tekhnologi dan ekonomi. Mereka tetap tidak meninggalkan tradisi. Bahkan bintang pernah menonton berita yang memperlihatkan “Laptop dikasih jampi-jampi supaya tidak terkena masalah”.
Entah sekarang anda saat ini kerja atau sedang belajar. Gunakanlah artikel sukses dari orang jepang diatas untuk dijadikan motivasi. Kobarkan SEMANGAT anda, karena sukses adalah HAK setiap orang bagi yang mau menerimanya.

Kisah Motivasi dari Jepang

Semangkuk Mie Kuah

Tanggal 31 bulan Desember lima belas tahun yang lalu, yang juga merupakan malam Chu Si, di sebuah jalan di kota Sapporo, Jepang, ada sebuah toko mie yang bernama "Pei Hai Thing" (Pei = Utara; Hai = Laut; Thing = Kios, toko). 
Makan mie pada malam Chu Si, adalah adat istiadat turun temurun dari orang Jepang, pada hari itu pemasukan toko mie sangatlah baik, tidak terkecuali "Pei Hai Thing", hampir sehari penuh dengan tamu pengunjung, tetapi setelah jam 22.00 ke atas sudah tidak ada pengunjung yang datang lagi. Pada saat biasanya jalan yang sangat ramai hingga waktu subuh - karena pada hari itu semua orang terburu-buru pulang rumah untuk merayakan Tahun Baru - sehingga dengan cepat menjadi sunyi dan tenang. 
Majikan dari toko mie "Pei Hai Thing" adalah seseorang yang jujur dan polos, istrinya adalah seorang yang ramah tamah dan melayani orang penuh dengan kehangatan. Saat tamu terakhir pada malam Chu Si itu telah keluar dari toko mie, dan pada saat sang istri tengah bersiap untuk menutup toko, pintu toko itu sekali lagi terbuka, seorang wanita membawa dua orang anaknya berjalan masuk, kedua anak itu kira-kira berusia 6 tahun dan 10 tahun, mereka mengenakan baju olahraga baru yang serupa satu dengan yang lainnya, tetapi wanita tersebut malah memakai baju luar - bercorak kotak - yang telah usang. 
"Silakan duduk !" Sang majikan mengucapkan salam. 
Wanita itu berkata dengan takut-takut: "Bolehkah... memesan semangkuk mie kuah ?" 
Kedua anak di belakangnya saling memandang dengan tidak tenang. 
"Tentu... tentu boleh, silakan duduk di sini !" Sang istri mengajak mereka ke meja nomor 2 di paling pinggir, lalu berteriak dengan keras ke arah dapur: "Semangkuk mie kuah !" 
Sebenarnya jatah semangkuk untuk satu orang hanyalah satu ikat mie, sang majikan menambahkan lagi sebanyak setengah ikat, dan menyiapkannya dalam sebuah mangkuk besar penuh, hal ini tidak diketahui oleh sang istri dan tamunya itu. 
Ibu dan anak bertiga mengelilingi semangkuk mie kuah tersebut dan menikmatinya dengan lezat, sambil makan, sambil berbicara dengan suara yang kecil, "Sangat enak sekali !" 
Sang kakak berkata: "Ma, kamu juga coba-coba dong!" 
Sang adik sambil berkata, dia menyumpit mie untuk menyuapi ibunya. Tidak lama kemudian mie pun telah habis, setelah membayar 150 yen, ibu dan anak bertiga dengan serempak memuji dan menghaturkan terima kasih "Sangat lezat sekali, banyak terima kasih!" serta membungkuk memberi hormat, lalu berjalan meninggalkan toko. 
Setiap hari berlalu dengan sibuknya, tak terasa setahun pun berlalu. Dan tiba lagi pada tanggal 31 Desember, usaha dari "Pei Hai Thing" masih tetap ramai, kesibukan pada malam Chu Si akhirnya selesai, telah lewat dari jam 22.00, sang istri majikan ketika tengah berjalan ke arah pintu untuk menutup toko, pintu itu lalu terbuka lagi dengan pelan, yang masuk ke dalam adalah seorang wanita parobaya sambil membawa dua orang anaknya. Sang istri ketika melihat baju luar bercorak kotak yang telah usang itu, dengan seketika teringat kembali tamu terakhir pada malam Chu Si tahun lalu. 
"Bolehkah... membuatkan kami... semangkuk mie kuah ?" 
"Tentu, tentu, silakan duduk !" 
Sang istri mengajak mereka ke meja nomor 2 yang pernah mereka duduk di tahun lalu, sambil berteriak dengan keras "Semangkuk mie kuah!". 
Sang majikan sambil menyahuti, sambil menyalakan api yang baru saja dipadamkan. 
Istrinya dengan diam-diam berkata di samping telinga suami: "Ei, masak 3 mangkuk untuk mereka, boleh tidak ?" 
"Jangan, kalau demikian mereka bisa merasa tidak enak." 
Sang suami sambil menjawab, sambil menambahkan setengah ikat mie lagi ke dalam kuah yang mendidih. 
Ibu dan anak bertiga mengelilingi semangkuk mie kuah itu sambil makan dan berbicara, percakapan itu juga terdengar sampai telinga suami istri pemilik toko. 
"Sangat wangi... sangat hebat... sangat nikmat!" 
"Tahun ini masih bisa menikmati mie dari Pei Hai Thing, sangatlah baik!" 
"Alangkah baiknya jika tahun depan masih bisa datang untuk makan di sini." 
Setelah selesai makan dan membayar 150 yen, ibu dan anak bertiga lalu berjalan meninggalkan Pei Hai Thing. 
"Terima kasih banyak! Selamat bertahun baru." 
Memandang ibu dan anak yang berjalan pergi, suami istri pemilik toko berulang kali membicarakannya dengan cukup lama. 
Malam Chu Si pada tahun ketiga, usaha dari "Pei Hai Thing" tetap berjalan dengan sangat baik, sepasang suami istri saking sibuknya sampai tidak ada waktu untuk berbicara, tetapi setelah lewat pukul 21.30, kedua orang itu mulai berperasaan tidak tenang. 
Jam 22.00 telah tiba, pegawai toko juga telah pulang setelah menerima "Hung Pao" (Ang Pao), majikan toko dengan tergesa-gesa membalikkan setiap lembar daftar harga yang tergantung di dinding, daftar kenaikan harga "Mie Kuah 200 yen semangkuk" sejak musim panas tahun ini, ditulis ulang menjadi 150 yen. 
Di atas meja nomor 2, sang istri pada saat 3 menit yang lalu telah meletakkan kartu tanda "Telah dipesan". Sepertinya ada maksud untuk menunggu orang yang akan tiba setelah seluruh tamu telah pergi meninggalkan toko, setelah lewat jam 22.00, ibu dengan dua orang anak ini akhirnya muncul kembali. 
Sang kakak memakai seragam SMP, sang adik mengenakan jaket - yang kelihatan agak kebesaran - yang dipakai kakaknya tahun lalu, kedua anak ini telah tumbuh dewasa, sang ibu masih tetap memakai baju luar bercorak kotak usang yang telah luntur warnanya. 
"Silakan masuk! Silakan masuk " Istri majikan toko menyambut dengan hangat. 
Melihat istri majikan toko yang menyambut dengan senyum hangat, ibunda dua anak itu dengan takut-takut berkata: "Tolong... tolong buatkan 2 mangkuk mie, bolehkah ?" 
"Baik, silakan duduk!" 
Sang istri mengajak mereka ke meja nomor 2, dengan cepat menyembunyikan tanda "Telah Dipesan" seakan-akan tak pernah diletakkan di sana, lalu berteriak ke arah dalam "2 mangkuk mie". 
Sang suami sambil menyahuti, sambil melempar 3 ikat mie ke dalam kuah yang mendidih. Ibu dan anak sambil makan, sambil berbicara, kelihatannya sangat bergembira, sepasang suami istri yang berdiri di balik pintu dapur juga turut merasakan kegembiraan mereka. 
"Siao Chun dan kakak, mama hari ini ingin berterima kasih kepada kalian berdua !" 
"Terima kasih !" 
"Mengapa ?" 
"Begini, kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 8 orang terluka yang disebabkan oleh ayah kalian, pada setiap bulan dalam beberapa tahun ini haruslah menyerahkan uang sebesar 50,000 yen untuk menutupi bagian yang tak dapat dibayar oleh pihak asuransi." 
"Ya, hal ini kami tahu!" Sang kakak menjawab. 
Istri pemilik toko dengan tak bergerak mendengarkan. 
"Yang pada mulanya harus membayar hingga bulan Maret tahun depan, telah terlunasi pada hari ini !" 
"Oh, mama, benarkah ?" 
"Ya, benar, karena kakak mengantar koran dengan rajin, Siao Chun membantu untuk beli sayur dan masak nasi, sehingga mama bisa bekerja dengan hati yang tenang. Perusahaan memberikan bonus spesial kepada saya karena tidak pernah absen kerja, sehingga hari ini dapat melunasi seluruh bagian yang tersisa." 
"Ma! Kakak! Alangkah baiknya, tapi kelak tetap biarkan Siao Chun yang menyiapkan makan malam." 
"Saya juga ingin terus mengantar koran." 
"Terima kasih kepada kalian kakak beradik, benar-benar terima kasih!" 
"Siao Chun dan saya ada sebuah rahasia, dan terus tidak memberitahu mama, itu adalah... pada sebuah hari Minggu di bulan November, sekolah Siao Chun menghubungi wali murid untuk hadir melihat program bimbingan belajar dari sekolah, guru dari Siao Chun secara khusus menambahkan sepucuk surat, yang mengatakan sebuah karangan Siao Chun telah dipilih sebagai wakil seluruh "Pei Hai Tao (Hokkaido)", untuk mengikuti lomba mengarang seluruh negeri. Hari itu saya mewakili mama untuk menghadirinya." 
"Benar ada hal ini ? Lalu ?" 
"Tema yang diberikan guru adalah "Cita-Citaku (Wo Te Ce Yuen)", 
Siao Chun dengan karangan bertema semangkuk mie kuah, dipersilakan untuk membacanya di hadapan para hadirin." 
"Isi dari karangan itu menuliskan, ayah mengalami kecelakaan lalu lintas, dan meninggalkan hutang yang banyak; demi untuk membayar hutang, mama bekerja keras dari pagi hingga malam, sampai hal saya mengantar koran juga ditulis oleh Siao Chun." 
"Masih ada, pada malam tanggal 31 Desember, kami bertiga ibu dan anak bersama-sama memakan semangkuk mie kuah, sangatlah lezat.. 3 orang hanya memesan semangkuk mie kuah, sang pemilik toko, yaitu paman dan istrinya malah masih mengucapkan terima kasih kepada kami, serta mengucapkan selamat bertahun baru kepada kami! Suara itu sepertinya sedang memberikan dorongan semangat untuk kami untuk tegar menjalani hidup, secepatnya melunasi hutang dari ayah." 
"Oleh karena itu, Siao Chun memutuskan untuk membuka toko mie setelah dewasa nanti, untuk menjadi pemilik toko mie nomor 1 di Jepang, juga ingin memberikan dorongan semangat kepada setiap pengunjung! Semoga kalian berbahagia! Terima kasih!" 
Sepasang pemilik toko yang terus berdiri di balik pintu dapur mendengarkan pembicaraan mereka mendadak tak terlihat lagi, ternyata mereka sedang berjongkok, selembar handuk masing-masing memegang ujungnya, berusaha keras untuk menghapus air mata yang tak hentinya mengalir keluar. 
"Selesai membaca karangan, guru berkata: Kakak Siao Chun telah mewakili ibunya datang ke sini, silakan naik ke atas menyampaikan beberapa patah kata." 
"Sungguhkah ? Lalu kamu bagaimana ?" 
"Karena terlalu mendadak, saat mulai tidak tahu harus mengucapkan apa baiknya, saya lantas mengucapkan terima kasih kepada semua orang atas perhatian dan kasih sayang terhadap Siao Chun, adik saya setiap hari harus membeli sayur menyiapkan makan malam, sering kali harus terburu-buru pulang dari kegiatan berkelompok, tentu mendatangkan banyak kesulitan bagi semua orang, tadi pada saat adik saya membacakan "Semangkuk mie kuah", saya sempat merasa malu, tetapi sewaktu melihat adik saya dengan dada tegap dan suara yang lantang menyelesaikan membaca krangan, merasa perasaan malu itulah yang benar-benar memalukan." 
"Beberapa tahun ini, keberanian mama yang hanya memesan semangkuk mie kuah, kami kakak beradik tidak akan pernah melupakannya... kami berdua pasti akan giat dan rajin, merawat ibu dengan baik, hari ini dan seterusnya masih meminta tolong kepada para hadirin untuk memperhatikan adik saya." 
Ibu dan anak bertiga secara diam-diam saling memegang tangan dengan erat, saling menepuk bahu, menikmati mie tahun baru dengan perasaan yang lebih berbahagia dibanding tahun sebelumnya, membayar 300 yen dan mengucapkan terima kasih, lalu memberikan hormat dan meninggalkan toko mie. 
Majikan toko seperti sedang menutup tahun yang lama, dengan suara yang keras mengucapkan "Terima kasih! Selamat Tahun Baru!" 
Setahun pun berlalu lagi, toko mie Pei Hai Thing juga meletakkan tanda "Telah Dipesan" sambil menunggu, tetapi ibu dan anak bertiga tidak muncul. Tahun kedua, tahun ketiga, meja nomor 2 tetap kosong, ibu dan kedua anaknya tetap tidak muncul. 
Usaha dari Pei Hai Thing semakin bagus, dalam tokonya pun telah direnovasi, meja dan kursinya telah diganti dengan yang baru, hanya meja nomor 2 itulah masih tetap pada aslinya. 
Banyak tamu pengunjung merasa heran, istri majikan lantas menceritakan kisah semangkuk mie kuah kepada para pengunjung. Meja nomor 2 itu lantas menjadi "Meja Keberuntungan", setiap pengunjung menyampaikan kisah ini kepada yang lainnya, ada banyak pelajar yang merasa ingin tahu, datang dari kejauhan demi untuk melihat meja tersebut dan menikmati mie kuah, semua orang umumnya ingin duduk di meja tersebut. 
Lalu setelah melewati malam Chu Si beberapa tahun ini, para pemilik toko di sekitar Pei Hai Thing, setelah menutup toko pada malam Chu Si, umumnya akan mengajak keluarganya menikmati mie di Pei Hai Thing. Sering berkumpul sebanyak 30 hingga 40 orang, sangatlah ramai. Ini telah merupakan hal yang biasa dalam 5-6 tahun terakhir ini. Semua orang telah mengetahui asal dari meja nomor 2, meski mulut tidak berbicara, tapi dalam hati berpikir "Meja yang telah dipesan pada malam Chu Si" di tahun ini kemungkinan akan sekali lagi dengan meja dan kursi yang kosong menyambut datangnya tahun baru. 
Hari ini, semua orang sekali lagi berkumpul pada malam Chu Si, ada orang yang memakan mie, ada yang minum arak, semuanya berkumpul seperti sebuah keluarga. Setelah lewat pukul 22.00, pintu dengan tiba-tiba... terbuka kembali, semua orang yang berada di dalam langsung menghentikan pembicaraan, seluruh pandangan mata tertuju ke arah pintu yang terbuka itu. 
Dua orang remaja yang berpakaian stelan jas yang rapi dengan baju luar di tangan, berjalan melangkah masuk. Semua orang menghembuskan napas lega. Saat istri majikan ingin mengatakan meja makan telah penuh dan memberitahu tamu tersebut, ada seorang wanita berpakaian kimono berjalan masuk, berdiri di tengah kedua remaja tersebut. 
Seluruh orang yang berada dalam toko menahan napas mendengar wanita berpakaian kimono tersebut dengan perlahan mengatakan: "Tolong... tolong... mie kuah... untuk jatah 3 orang, bolehkah?" 
Belasan tahun telah berlalu, sang istri majikan toko seketika berusaha keras untuk mengingat kembali gambaran ibu muda dengan dua orang anaknya pada 10 tahun yang lalu. 
Sang suami di balik dapur juga termenung. Seorang di antara ibu dan anak tersebut menatap sang istri yang tengah salah tingkah tersebut dan mengatakan: "Kami bertiga ibu dan anak, pada 14 tahun yang lalu pernah memesan semangkuk mie kuah di malam Chu Si, mendapatkan dorongan semangat dari semangkuk mie tersebut, kami ibu dan anak bertiga baru dapat menjalani hidup dengan tegar." 
"Lalu kami pindah ke kabupaten (Ce He) tinggal di rumah nenek, saya telah melewati ujian jurusan kedokteran dan praktek di rumah sakit Universitas Kyoto bagian penyakit anak-anak, bulan April tahun depan akan praktek di rumah sakit kota Sapporo." 
"Sesuai dengan tatakrama, kami datang mengunjungi rumah sakit ini terlebih dahulu, sekalian sembahyang di makam ayah, setelah berdiskusi dengan adik saya yang - pernah berpikir untuk menjadi majikan toko mie nomor 1 tapi belum tercapai - sekarang bekerja di Bank Kyoto, kami mempunyai sebuah rencana yang istimewa... yaitu pada malam Chu Si tahun ini, kami bertiga ibu dan anak akan mengunjung Pei Hai Thing di Sapporo, memesan 3 mangkuk mie kuah Pei Hai Thing." 
Sang istri majikan akhirnya pulih ingatannya, menepuk bahu sang suami sambil berkata: "Selamat datang! Silakan... Ei! Meja nomor 2, tiga mangkuk mie kuah."

KISAH RUMAH 1000 CERMIN (DONGENG DARI JEPANG)

Dahulu kala, di sebuah desa yang begitu jauh, ada sebuah tempat yang bernama rumah 1000 cermin. Seekor anjing kecil yang hidupnya begitu bahagia mengetahui tempat ini dan memutuskan untuk pergi
ke sana. Ketika ia tiba, dengan langkah gembiranya ia menaiki tangga menuju pintu rumah itu.

Dia melihat pintu dengan telinga yang terangkat tinggi dan ekornya mengibas cepat. Lalu dia terkejut saat menemukan 1000 ekor anjing lain yang begitu gembira dan mengibaskan ekor mereka secepat dia mengibaskan ekornya. Dia tersenyum lebar, dan senyumannya dibalas dengan 1000 senyuman lebar yang hangat dan ramah. Setelah dia meninggalkan rumah itu, dia berpikir, "Rumah ini adalah tempat yang sangat indah. Aku akan kembali dan sering ke sini."

Di desa yang sama, ada seekor anjing lainnya yang tidak sebahagia anjing pertama, dia memutuskan untuk pergi ke rumah itu. Pelan-pelan dia menaiki tangga dengan kepala tertunduk. Saat melihat ke pintu, ia menemukan 1000 anjing yang menatapnya dengan tatapan tidak ramah. Lalu dia menggeram dan dia merasa ngeri melihat 1000 anjing kecil menggeram padanya. Ketika dia pergi, dia berpikir, "Rumah ini sangat menakutkan dan aku tidak akan pernah pergi ke sini lagi."

RENUNGAN:
Semua wajah di dunia ini adalah cermin. Pantulan wajah seperti apa yang Anda lihat dari orang-orang yang Anda temui? Mulai sekarang, belajarlah bersikap ramah kepada siapa saja. Kembangkan senyum manis Anda pada orang yang Anda temui sehari-hari. Maka orang lain akan senang dan tersenyum kembali Anda. Keep smile!

Kisah Motivasi : NELAYAN DI JEPANG


Ada sebuah cerita tentang nelayan Jepang yang bisa kita ambil hikmahnya. Orang Jepang sejak lama menyukai Ikan yang segar. Tetapi tidak banyak ikan yang tersedia di perairan sekitar Jepan dalam beberapa dekade ini.

Jadi untuk memenuhi permintaan masyarakat Jepang yang cukup banyak, kapal-kapal penangkap ikan bertambah lebih besar dari sebelumnya. Semakin jauh nelayan pergi, maka waktu yang dibutuhkan pun semakin lama untuk membawa hasil tangkapannya ke daratan. Jadi, ikan yang dibawanya tersebut sudah tidak lagi segar. Orang Jepang tidak menyukai rasanya. Untuk mengatasi permasalahan ini, perusahaan memasang freezerdalam kapal mereka.

Mereka akan menagkap ikan dan langsung membekukannya di laut. Freezer memungkinkan kapal-kapal nelayan untuk pergi senakin jauh dan lama, namun, orang Jepang dapat merasakan perbedaan rasa antara ikan beku dan ikan segar, dan mereka tidak menyukai ikan beku. Kemudian sebuah gagasan baru kembali dipakai oleh perusahaan penagkap ikan, yaitu dengan cara memasang tangki-tangki penyimpan ikan dalam kapal mereka. Setelah menangkap ikan para nelayan langsung memasukkan ikan tersebut ke dalam tangki hingga berdempet-dempetan.

Setelah selama beberapa saat saling bertabrakan, ikan-ikan tersebut berhenti bergerak. Mereka kelelahan dan lemas kendatipun tetap hidup.namun orang Jepang masih tetap dapat merasakan perbedaannya. Karena ikan tadi tidak bergerak selama berhari-hari, mereka kehilangan rasa segar ikannya. Orang segar mengkehendaki ikan segar yang lincah, bukan ikan segar yang lemas.

Selanjutnya cara apa lagi yang dilakukan oleh para nelayan untuk menjaga agar ikannya tetap segar, sehingga diminati oleh masyarakat Jepang? Solusi terbaiknya ternyata sederhana, sangat sederhana!

Perusahaan perikanan Jepang tetap menyimpan ikan tersebut di dalam tangki, tetapi kini mereka memasukkan ikan hiu kecil ke dalam masing-masing tangki. Memang ikan hiu memakan sedikit ikan, tetapi kebanyakan ikan sampai dalam kondisi hidup dan sangat segar. Ikan-ikan tersebut ternyata tertantang untuk bertahan hidup dari ancaman. Yang dilakukan nelayan Jepang hanyalah melakukan perbaikan secara bertahap pada setiap usaha yang telah dilakukannya, sehingga menghasilkan sebuah kondisi ideal yang diharapkan.

Pada dasarnya, seseorang tidak bisa mencapai kesuksesan dengan cara yang instan dan dalam rentang waktu yang sangat singkat. Ada tahapan-tahapan yang harus dilewati terlebih dahulu menuju puncak keberhasilan, dan kesabaran dalam melewati tahapan-tahapan itulah yang akan membedakan seorang yang berhasil dengan seorang yang gagal.


Kisah seekor Anjing Akita (HACHIKO)

Hachiko (Anjing Akita - Japan)
          Hachiko adalah seekor anjing yang lahir di sekitar bulan November 1923 di Odate, Jepang. Ia pindah ke Tokyo, saat majikannya pindah ke sana. Pemilik anjing itu bernama Eisaburo Ueno. Eisaburo adalah seorang tua yang tinggal sendirian di rumahnya, istrinya sudah meninggal dan anak-anaknya sudah menikah dan tidak tinggal di situ lagi. Eisaburo Ueno bekerja di sebuah universitas di dekat Tokyo sebagai seorang profesor.
            Sudah sebuah kebiasaan bagi orang tua itu untuk menaiki kereta listrik di Stasiun Shibuya untuk bekerja. Ia berangkat sekitar jam 8 pagi, dan biasanya ia pulang dan tiba di stasiun itu kembali sekitar jam 5 sore.
            Hachiko, si Anjing itu, sangat setia menemani tuannya. Setiap pagi ia berjalan bersama tuannya menuju ke Stasiun Shibuya. Setelah ‘melepas kepergian’ tuannya, anjing itu pulang sendiri ke rumah. Dan uniknya tepat sebelum jam 5 sore, anjing itu sudah datang kembali ke stasiun untuk menjemput tuannya.
            Kebiasaan ini dilakukannya setiap hari selama beberapa tahun, dan orang-orang di sekitar situ sudah mulai hapal dengan tingkah anjing (dan pemiliknya) itu. Para petugas stasiun pun selalu tersenyum ramah saat melihat anjing itu berlari-lari kecil menjemput tuannya setiap sore.
            Tapi malang, pada suatu siang, Eisaburo mendapatkan serangan jantung di universitas tempatnya bekerja. Ia meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis dari rumah sakit. Segenap keluarganya langsung dihubungi oleh pihak universitas untuk menjemput jenazah Eisaburo.
            Lalu bagaimana dengan anjing itu ? Ternyata, pada sore harinya anjing itu tetap datang ke stasiun untuk menjemput tuannya, tapi hingga larut malam ia menunggu, ternyata tuannya tidak datang. Anjing itu pulang kembali ke rumah.
            Besok sorenya, anjing itu kembali datang ke Stasiun - dan sekali lagi - ia pulang dengan ‘tangan hampa’. Kebiasaan ini ia lakukan setiap hari. Para petugas stasiun dan orang-orang di situ sangat bersimpati dan kadangkala memberinya makan saat ‘menjemput tuannya’.
            Beberapa kerabat Eisaburo pun sebenarnya sudah berusaha untuk memelihara dan merawat anjing itu, tetapi tetap saja - setiap sore anjing itu nekat berlari menuju ke stasiun Shibuya.
            Tak terasa 11 tahun sudah berlalu, dan anjing itu tetap melakukan aktivitas hariannya menunggu tuannya di stasiun tiap sore - hingga larut malam, bahkan kadang baru pulang besok paginya setelah pulas tertidur di stasiun.
            Setelah berumur 15 tahun, anjing itu akhirnya meninggal dunia dalam kesetiaannya, tepat di tempat dimana ia biasa menunggu tuannya.
            Untuk memuji dan menghargai kesetiaan anjing itu, orang-orang membangun sebuah patung Hachiko di Stasiun Shibuya. Patung anjing itu masih berdiri kokoh hingga saat ini, sebagai sebuah inspirasi kesetiaan bagi orang-orang yang melewatinya.



10 Tempat menyeramkan di Jepang

1. Sports World Theme Park


Adalah sebuah taman hiburan besar, yang menampilkan sebuah hotel, mini-golf, pusat kebugaran, kolam renang, kolam ombak, dll.
Setelah ditinggalkan selama 20 tahun, tempat ini ditumbuhi rerumputan. Banyak sekali suara binatang seperti monyet menjerit, burung hantu di malam hari, menambah seram tempat ini.

2. Fuchu U.S. Air Force Base
Pangkalan Angkatan Udara di Fuchu, dibangun pada saat Perang Dunia II dan ditinggalkan pada tahun 1980-an.

3. Matsuo Ghost Town
Tambang Matsuo di utara Jepang dibuka pada tahun 1914 dan ditutup pada tahun 1969. Dalam masa kejayaannya, tambangini merupakan tambang terbesar untuk belerang di dunia Timur.
Ia memiliki tenaga kerja 4.000 dan populasi yang lebih luas dari 15.000 orang, semuanya ditampung di sebuah kota darurat di pegunungan Hachimantai Park. Kota ini juga dikenal sebagai "surga di atas awan"

4. Akasaka Love Hotel
Akasaka Love Hotel terletak di ujung strip jalan negara yang tenang di Tokyo barat. Hotel ini dibangun 11 tahun yang lalu, tetapi ditutup setelah 3 tahun beroperasi, tidak jelas kenapa hotel ini di tutup, tetapi dari kabar yang beredar karena sepinya pengunjung ke hotel tersebut.

5. The Toyo Bowling Alley
Yokoi datang ke Tokyo tahun 1928. Pada 1957, ia telah menjadi manajer sebuah lorong bowling dan department store. Pada 1958, ia ditembak oleh gangster Yakuza untuk 20 juta yen dalam hutang yang luar biasa - tetapi ia selamat.
Pada tahun 1987, ia membangun Bowling Toyo. Itu memiliki 108 jalur, dan merupakan tempat boling terbesar di Jepang. Pada tahun 1991, dia membeli Empire State Building di New York. dan kemudian tempat ini bangkrut pada tahun 1999.

6. Osarizawa Factory and Mine
Pertambangan emas dan tembaga di tambang Osarizawa dimulai sekitar 1.300 tahun yang lalu. dan di tutup tahun 1978. Sekarang situs ini dimiliki oleh museum Mitsubishi.
Salah satu legenda tambang Osarizawa melibatkan Gorgon berkepala singa dengan sayap phoenix, kaki sapi dan kepala ular, raungannnya mengerikan bagi anak-anak penduduk desa di dekatnya.

7. The Russian Village Theme Park

8. Keishin Radiology Hospital
Rumah Sakit Keishin di prefektur Kanagawa pernah menjadi rumah sakit unggulan untuk peralatan radiologi super berteknologi tinggi. Sekitar 20 tahun yang lalu tempat ini hancur oleh ulah para pengacau.

9. Ashio Dozan Ghost Town

10. Yamanaka Lake's Lost Bunker
haikyo adalah bunker bawah tanah dengan Danau Yamanaka di bawah bayangan Gunung Fuji. tempat ini tidak berpenduduk dan sejarah tempat ini pun kurang jelas.
Akhirnya, misteri itu dipecahkan oleh seorang penjelajah yang telah menemukan sebuah majalah yang menampilkan salah satu logo di lokasi Bunker itu milik perusahaan broker Sanyo Securities, yang bangkrut pada tahun 1999.

Fasion Ala Jepang




Dalam urusan mode, Jepang punya banyak keunggulan. Masyarakat Jepang pintar tampil menarik dengan gaya busana baik pakaian wanita dan pria yang tak lazim.
Salah satu gaya paling terkenal yang diusung Jepang adalah gayaharajuku, yang mengusung konsep padu padan busana pakaian waniata dengan warna berbeda. Kini, mode harajuku telah populer seantero dunia. Bahkan, selebriti Hollywood seperti penyanyi pop, Gwen Stefani (mantan vokalis No Doubt), senantiasa tampil menarik dengan gaya harajuku ketika di atas panggung.
Gaya harajuku tidak sama dengan gaya kawaii yang terlihat cute, atau gothic lolita dan cosplay, yang mengusung desain dengan karakter anime dan manga, tokoh kartun Jepang di film dan komik favorit.
Walaupun tidak ada aturan ketat, namun Anda tetap harus mengetahui rumus berpakaian ala harajuku. Yaitu busana yang dipakai berlapis-lapis, penggunaan warna material bahan yang berbeda (tabrak warna) dan cerah,  hiasan aksesori yang berlebih pada tas, ikat kepala, dan anting-anting mewah. Selain itu, rambut kepang dengan ekor kuda runcing juga menjadi kata kunci untuk tampil bergaya harajuku.
Kendati gaya harajuku begitu populer, namun dalam kehidupan sehari-hari wanita Jepang senang mengenakan pakaian waniata dengan desain modern. Bahkan, sebagian dari mereka juga lebih nyaman memakai pakaian olahraga.
Namun sekali lagi, wanita Jepang menyukai busana olahraga dengan warna cerah. Mereka percaya, busana cerah bisa mencuri perhatian banyak orang. Dan untuk membuat mereka berkesan tinggi, maka sepatu model platform atau boot menjadi pilihan aksesori terbaik.
Selain pakaian wanita, wanita-wanita Jepang juga sangat perhatian dengan dunia kecantikan. Tak heran mereka rela menghabiskan banyak uang untuk mendapatkan produk-produk kecantikan terbaik. Eyeshadow menjadi salah satu kosmetik paling populer bagi wanita Jepang, khususnya di kalangan remaja



Tuesday, August 13, 2013

Mobil Listrik Pertama Di Jepang (1947)

detail berita
F: Tama EV (news press)

OSAKA- Tama EV adalah sebuah mobil listrik yang dibuat Jepang di tahun 1947, lalu pertanyaannya adalah kenapa mobil ini dibuat saat itu?

Di era tersebut, Jepang baru saja kalah perang dan bahan bakar serta industrinya dibatasi. Tapi para insinyur saat itu, insinyur pesawat terbang lebih tepatnya, mengambil logistik dan sistem transport untuk membuat sebuah sesuatu yang dapat dikatakan sebuah kendaraan.

Tama EV dibuat seluruhnya oleh para insinyur dari Nissan Motor, atau Prince Motor, atau yang dikenal sebelumnya, Tachikawa Airplane.

Kondisi perindustrian sangat terpuruk kala perang, di rumah-rumah warga hanya ada lilin dan radio. Tapi di daerah pegunungan, terdapat pembangkit tenaga listrik dan pembangkit tenaga hydro-electric, dari sini sumber listrik dihasilkan. Jadi karena keterbatasan mereka melakukan segala cara dan menemukan bahwa listrik dapat digunakan sebagai sumber daya, karena itu mereka membuat Tama EV.

Dari karakteristik mobil ini, seperti pada kap mesin, dapat membuat orang berpikir bahwa desainnya dibuat oleh para insinyur pesawat terbang. Bagian pintunya berengsel, dan bentuknya seperti anak panah, serta terbuka ke arah depan. Saat itu mobil seperti ini tidak realistis. Diremehkan karena bentuknya yang tidak menarik.

Tim restorasi dari Nissan yang dipimpin oleh Masahiko Isobe menjelaskan, bagaimana Tama EV dapat mengkomunikasikan sebuah mobil listrik desain insinyur pesawat terbang yang telah membantu Nissan menciptakan mobil nol emisi.

"Saat kami merestorasi mobil ini, kami memastikan untuk menggunakan peralatan dan teknik kerja yang sama. Jadi Apollo (sein yang dapat keluar masuk), wiper, dan lampu besar dapat dikerjakan. Lampu besar memiliki banyak potongan lensa yang sangat berbeda dengan model sekarang, dan jika anda punya waktu untuk sedikit menelitinya, lensa ini hanya dibuat 10 buah di seluruh Jepang. Lensa ini sangat berharga, dan mungkin bisa laku ribuan dollar di pelelangan," jelas Masahiko.

Tama EV menggunakan direct curent (DC) motor, langsung dari baterai, menggunakan resistor untuk berakselerasi, dan mengontrol kecepatan. Mobil ini lebih sederhana, dan sangat berbeda dengan Nissan Leaf. Tenaga listrik secara cepat dirubah menjadi panas lalu dilepaskan lagi, itu sebabnya radiator dibutuhkan untuk mengkonversi panas.

Tempat Bunuh Diri yang Indah di Jepang

Air terjun Kegon adalah salah satu air terjun paling indah di Jepang dan destinasi wisata favorit. Tapi siapa sangka, tempat seindah ini justru juga menjadi tempat favorit untuk bunuh diri.Air terjun Kegon adalah air terjun yang berada di Danau Chuzenji, Taman Nasional Nikko, Tochigi, Jepang. Air terjun ini adalah salah satu air terjun yang paling besar di Jepang. Dengan tinggi 97 meter, lebar 7 meter dan debit air yang deras, air terjun Kegon menebar pesonanya ke setiap pengunjung yang datang.Dari wikipedia, Senin (12/3/2012) air terjun Kegon terbentuk karena adanya perubahan aliran Sungai Daiya yang terjadi akibat aliran lahar letusan Gunung Nantai. Jadi, air yang mengalir di air terjun ini berasal dari Sungai Daiya. Air terjun Kegon mengalirkan air yang sangat deras.
Lingkungan di sekitar air terjun yang masih hutan dan dipenuhi pepohonan, membuat udara terasa sejuk. Tak heran jika penduduk Jepang mengatakan, air terjun Kegon merupakan air terjun tercantik yang ada di Jepang.
Sayangnya, kawasan air terjun ini tidak hanya asyik untuk dijadikan tempat wisata, tetapi juga untuk bunuh diri. Air terjun Kegon memang sudah terkenal dan populer sebagai lokasi untuk mengakhiri hidup di Jepang. Tercatat beberapa seniman dan penduduk Jepang lainnya bunuh diri di tempat ini.
Walaupun menjadi lokasi favorit bunuh diri, air terjun Kogen tetap dibuka untuk umum, Anda pun bisa berwisata ke sini. Seru!
Berbagai fasilitas penunjang wisata siap memanjakan Anda. Salah satunya adalah lift. Dari atas air terjun, pengunjung bisa turun ke bagian bawah air terjun menggunakan lift. Anda pun akan dibawa turun dari ketinggian 100 meter menuju dasar air terjun.
Selain air terjun, Anda juga bisa bermain air sambil menikmati dinginnya air dari Danau Chuzenji. Air di danau ini sangat bersih dan jernih. Pemandangan indah di sekitar danau menambah asyik duduk-duduk santai Anda.
Masih berada dalam kawasan air terjun, ada kuil yang bisa dikunjungi. Kuil ini bernama Kuil Toshogu. Toshogu cukup menarik perhatian pengunjung karena ada ukiran tiga monyet atau san saru. Tiga monyet ini sangat terkenal karena memiliki pose yang berbeda, ada yang menutup mata, kuping, dan mulut.